78.055
düzenleme
(" Kita katakan padanya, “Robeklah pakaian ateismu dan buanglah jauh-jauh! Simaklah dengan pendengaran orang mukmin dan lihatlah dengan pandangan orang muslim. Aku akan menjelaskan kepadamu nilai dari sejumlah buah dalam dua perumpamaan berikut ini”:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("'''Perumpamaan pertama''' Anggaplah kita sedang bersamamu di suatu negeri yang luas. Kita menyaksikan bahwa segala sesuatu menjadi musuh kita. Segala sesuatu memendam permusuhan terhadap yang lain. Segala yang berada di dalamnya asing dan tidak kita kenali. Setiap sudut penuh de- ngan jenazah yang membuat takut dan cemas. Suara rintihan, ratapan, permintaan tolong dari anak-anak yatim dan orang yang teraniaya ter- dengar di mana-mana. Nah, ketika kita da..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
374. satır: | 374. satır: | ||
Kita katakan padanya, “Robeklah pakaian ateismu dan buanglah jauh-jauh! Simaklah dengan pendengaran orang mukmin dan lihatlah dengan pandangan orang muslim. Aku akan menjelaskan kepadamu nilai dari sejumlah buah dalam dua perumpamaan berikut ini”: | Kita katakan padanya, “Robeklah pakaian ateismu dan buanglah jauh-jauh! Simaklah dengan pendengaran orang mukmin dan lihatlah dengan pandangan orang muslim. Aku akan menjelaskan kepadamu nilai dari sejumlah buah dalam dua perumpamaan berikut ini”: | ||
'''Perumpamaan pertama''' | |||
''' | Anggaplah kita sedang bersamamu di suatu negeri yang luas. Kita menyaksikan bahwa segala sesuatu menjadi musuh kita. Segala sesuatu memendam permusuhan terhadap yang lain. Segala yang berada di dalamnya asing dan tidak kita kenali. Setiap sudut penuh de- ngan jenazah yang membuat takut dan cemas. Suara rintihan, ratapan, permintaan tolong dari anak-anak yatim dan orang yang teraniaya ter- dengar di mana-mana. Nah, ketika kita dalam kondisi sulit dan men- derita semacam itu, tiba-tiba ada seseorang pergi mendatangi raja dan kembali dengan membawa berita gembira kepada semua manusia. | ||
Kabar gembira tersebut seketika mengubah sesuatu yang asing bagi kita menjadi sesuatu yang dicinta dan dikasihi. Ia mengubah so- sok yang sebelumnya kita lihat sebagai musuh menjadi saudara tercinta. Ia memperlihatkan jenazah yang menakutkan menjadi sosok hamba yang khusyuk, tunduk, dan berzikir kepada Allah dengan ber- tasbih dan bertahmid. Ia mengubah rintihan dan ratapan tadi menjadi sesuatu yang menyerupai pujian, sanjungan, dan rasa syukur. Ia mengubah kematian tersebut menjadi semacam pembebasan tugas. Kita pun ikut berbahagia dan bergembira bersama yang lain di samping kegembiraan kita sendiri. Di saat itu, engkau bisa mengukur sejauh mana kegembiraan yang kita rasakan ketika mendengar kabar gembira yang agung tersebut. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme