İçeriğe atla

On Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"===Poin Kedua===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Seperti kita ketahui, sebagaimana manusia menikmati kebahagiaan pribadinya, ia juga menikmati kebahagiaan orang-orang yang mempunyai hubungan dengannya. Selain itu, sebagaimana ia mencintai Dzat yang telah menolongnya dari bencana, ia juga mencintai Dzat yang telah menyelamatkan orang-orang yang ia cintai dari berbagai musibah." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("===Poin Kedua===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
171. satır: 171. satır:
Seperti kita ketahui, sebagaimana manusia menikmati kebahagiaan pribadinya, ia juga menikmati kebahagiaan orang-orang yang mempunyai hubungan dengannya. Selain itu, sebagaimana ia mencintai Dzat yang telah menolongnya dari bencana, ia juga mencintai Dzat yang telah menyelamatkan orang-orang yang ia cintai dari berbagai musibah.
Seperti kita ketahui, sebagaimana manusia menikmati kebahagiaan pribadinya, ia juga menikmati kebahagiaan orang-orang yang mempunyai hubungan dengannya. Selain itu, sebagaimana ia mencintai Dzat yang telah menolongnya dari bencana, ia juga mencintai Dzat yang telah menyelamatkan orang-orang yang ia cintai dari berbagai musibah.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, ketika jiwa manusia menyadari karunia Allah lalu berpikir tentang satu kebaikan saja dari kebaikan-Nya yang tak terhitung, pasti ia akan merenung sebagai berikut:“Penciptaku yang telah menyelamatkanku dari gelapnya kefanaan abadi, memberiku anugerah penciptaan dan wujud, serta menghadiahkan sebuah kehidupan yang indah sehingga aku bisa menikmati keindahan di muka bumi ini. Dia juga akan menyelamat- kanku dari gelapnya ketiadaan dan kefanaan abadi ketika ajalku tiba. Dia akan memberikan sebuah alam abadi yang cemerlang di alam baka di akhirat nanti. Selain itu, Dia akan menganugerahkan kepadaku indra dan perasaan, yang bersifat lahiriah maupun batiniah, agar aku bisa menikmati dan merasakan perpindahan di antara berbagai jenis kenikmatan yang terdapat di alam yang indah dan suci itu.“Selanjutnya, Allah juga akan menjadikan semua kerabat dan semua anak keturunanku yang kucintai serta yang mempunyai hubungan dekat denganku sebagai orang-orang yang layak menerima berbagai karunia dan kebaikan-Nya yang tak terhingga. Di satu sisi kebaikan tersebut juga kembali kepadaku. Sebab, aku juga turut merasakan kebahagiaan mereka.
İşte bu halet-i ruhiyeye binaen insan, eğer her insana ait enva-ı ihsanat-ı İlahiyeden yalnız bunu düşünse ki benim Hâlık’ım, beni zulümat-ı ebediye olan ademden kurtarıp bu dünyada bir güzel dünyayı bana verdiği gibi; ecelim geldiği zaman beni idam-ı ebedî olan ademden ve mahvdan yine kurtarıp bâki bir âlemde ebedî ve çok şaşaalı bir âlemi bana ihsan ve o âlemin umum enva-ı lezaiz ve mehasininden istifade edecek ve cevelan edip tenezzüh edecek zâhirî ve bâtınî hâsseleri, duyguları bana in’am ettiği gibi çok sevdiğim ve çok alâkadar olduğum bütün akarib ve ahbap ve ebna-yı cinsimi dahi öyle hadsiz ihsanlara mazhar ediyor ve o ihsanlar bir cihette bana ait oluyor. Zira onların saadetleriyle mesud ve mütelezziz oluyorum.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Selama dalam diri manusia terdapat kecintaan dan kerinduan yang mendalam terhadap kebaikan seperti bunyi sebuah pepatah, “Manusia adalah pemuja kebaikan”, maka setiap kali mendapat kebaikan abadi yang tak terhingga, ia akan berucap, “Andaikata aku memiliki kalbu seluas alam, tentu akan kuisi dengan rasa cinta dan rindu terhadap kebaikan Ilahi itu. Aku ingin mengisi kalbuku dengannya. Namun, meski aku belum mencapai tingkat cinta yang semacam itu, aku tetap layak untuk memilikinya dengan bermodal- kan kesiapan, keyakinan, niat, penerimaan, penghormatan, kerinduan, komitmen, dan kemauan.”Demikianlah, kecintaan manusia terhadap keindahan dan kesempurnaan harus diukur dengan kecintaannya terhadap kebaikan Tuhan seperti yang telah kami terangkan secara global. Adapun orang kafir, mereka menyimpan rasa permusuhan tak terbatas. Bahkan, memusuhi dan meremehkan alam semesta berikut entitasnya.
Madem اَل۟اِن۟سَانُ عَبٖيدُ ال۟اِح۟سَانِ sırrıyla, herkeste ihsana karşı perestiş var. Elbette böyle hadsiz ebedî ihsanata karşı, kâinat kadar bir kalbim olsa o ihsana karşı muhabbetle dolmak iktiza eder ve doldurmak isterim. Ben bilfiil o muhabbeti etmezsem de bi’l-istidat, bi’l-iman, bi’n-niyye, bi’l-kabul, bi’t-takdir, bi’l-iştiyak, bi’l-iltizam, bi’l-irade suretinde ediyorum, diyecek ve hâkeza… Cemal ve kemale karşı insanın göstereceği muhabbet ise icmalen işaret ettiğimiz ihsana karşı muhabbete kıyas edilsin. Kâfir ise küfür cihetiyle hadsiz bir adâvet eder. Hattâ kâinata ve mevcudata karşı zalimane ve tahkirkârane bir adâvet taşıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="İkinci_Nokta:"></span>
=== İkinci Nokta: ===
===Poin Kedua===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">