İçeriğe atla

On Altıncı Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Berdasarkan penjelasan para peneliti serta dengan melihat nama sejumlah raja Yaman yang selalu dimulai dengan kata Dzul, maka yang dimaksud dengan Dzulqarnain di sini bukanlah Iskandar ar-Rumi yang berasal dari Makedonia. Tetapi ia adalah salah seorang raja Yaman(*<ref>*Lihat: Abu as-Su’ûd, Tafsir Abu as-Su’ûd, 5/239-240; Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, 6/385; dan al-Alûsî, Rûh al-Ma’ânî, 16/27.</ref>)yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim (*<ref..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sebagai jawabannya, dulu aku pernah menulis risalah seputar hal ini. Ketika itu, aku mengetengahkan argumen yang kuat. Namun, sekarang aku tidak lagi memiliki risalah tersebut dan aku pun sudah tak mampu lagi mengingatnya secara utuh. Selain itu, persoalan ini juga telah sedikit disinggung dalam ranting ketiga dari “Kalimat Kedua Puluh Empat” dalam buku al-Kalimât. Karenanya, secara sangat singkat, di sini kami akan menjelaskan dua atau tiga hal yan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Berdasarkan penjelasan para peneliti serta dengan melihat nama sejumlah raja Yaman yang selalu dimulai dengan kata Dzul, maka yang dimaksud dengan Dzulqarnain di sini bukanlah Iskandar ar-Rumi yang berasal dari Makedonia. Tetapi ia adalah salah seorang raja Yaman(*<ref>*Lihat: Abu as-Su’ûd, Tafsir Abu as-Su’ûd, 5/239-240; Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, 6/385; dan al-Alûsî, Rûh al-Ma’ânî, 16/27.</ref>)yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim (*<ref..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
115. satır: 115. satır:
Sebagai jawabannya, dulu aku pernah menulis risalah seputar hal ini. Ketika itu, aku mengetengahkan argumen yang kuat. Namun, sekarang aku tidak lagi memiliki risalah tersebut dan aku pun sudah tak mampu lagi mengingatnya secara utuh. Selain itu, persoalan ini juga telah sedikit disinggung dalam ranting ketiga dari “Kalimat Kedua Puluh Empat” dalam buku al-Kalimât. Karenanya, secara sangat singkat, di sini kami akan menjelaskan dua atau tiga hal yang mengacu kepada persoalan tersebut. Yaitu:
Sebagai jawabannya, dulu aku pernah menulis risalah seputar hal ini. Ketika itu, aku mengetengahkan argumen yang kuat. Namun, sekarang aku tidak lagi memiliki risalah tersebut dan aku pun sudah tak mampu lagi mengingatnya secara utuh. Selain itu, persoalan ini juga telah sedikit disinggung dalam ranting ketiga dari “Kalimat Kedua Puluh Empat” dalam buku al-Kalimât. Karenanya, secara sangat singkat, di sini kami akan menjelaskan dua atau tiga hal yang mengacu kepada persoalan tersebut. Yaitu:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Berdasarkan penjelasan para peneliti serta dengan melihat nama sejumlah raja Yaman yang selalu dimulai dengan kata Dzul, maka yang dimaksud dengan Dzulqarnain di sini bukanlah Iskandar ar-Rumi yang berasal dari Makedonia. Tetapi ia adalah salah seorang raja Yaman(*<ref>*Lihat: Abu as-Su’ûd, Tafsir Abu as-Su’ûd, 5/239-240; Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, 6/385; dan al-Alûsî, Rûh al-Ma’ânî, 16/27.</ref>)yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim (*<ref>*Lihat: al-Faqîhi, Akhbâru Makkah, 3/221; al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al- Qur’ân, 11/47; Ibnu Katsîr, Tafsîr al-Qur’ân, 1/180; 3/101; dan Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, 6/382.</ref>)dan telah menerima pelajaran dari Nabi Khidir .(*<ref>*Lihat: al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, 11/47.</ref>)Sedangkan Iskandar ar-Rumi (berasal dari Romawi) hidup tiga ratus tahun sebelum masehi dan belajar pada Aristoteles.(*<ref>*Lihat: Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, 6/382-383; asy-Syaukâni, Fath al-Qadîr, 3/307; al-Hamawi, Mu’jam al-Buldân, 1/184.</ref>)
Ehl-i tahkikin beyanına göre hem Zülkarneyn unvanının işaretiyle, Yemen padişahlarından Zülyezen gibi “zü” kelimesiyle başlayan isimleri bulunduğundan bu Zülkarneyn, İskender-i Rumî değildir. Belki Yemen padişahlarından birisidir ki Hazret-i İbrahim’in zamanında bulunmuş ve Hazret-i Hızır’dan ders almış. İskender-i Rumî ise miladdan takriben üç yüz sene evvel gelmiş, Aristo’dan ders almış.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">