İçeriğe atla

On Dokuzuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Aku telah menyaksikan berbagai bahaya nyata dan kerugian besar akibat hidup yang berlebihan dan tidak hemat. Hal itu kusaksikan secara konkret dalam wilayah yang luas sebagai berikut:Sembilan tahun yang lalu, aku mendatangi sebuah kota yang penuh berkah. Ketika itu sedang musim dingin sehingga aku tidak bisa melihat berbagai sumber kekayaan alam dan berbagai hal yang dihasilkan oleh kota tersebut. Mufti kota itu kemudian berkata ke- padaku, “Penduduk k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sebab, ketika pada suatu hari seseo- rang bekerja dan sore harinya menerima upah, pada hari berikutnya ia juga akan berusaha berkat prinsip qana’ah yang ia miliki. Sementara orang yang hidup boros dan berlebihan, pada hari berikutnya ia tidak akan bekerja karena merasa tidak puas. Bahkan meskipun ia bekerja, hal itu dilakukannya tanpa semangat.Demikianlah, sifat qana’ah yang muncul dari hidup hemat akan membukakan pintu syukur sekaligus menutup pintu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Aku telah menyaksikan berbagai bahaya nyata dan kerugian besar akibat hidup yang berlebihan dan tidak hemat. Hal itu kusaksikan secara konkret dalam wilayah yang luas sebagai berikut:Sembilan tahun yang lalu, aku mendatangi sebuah kota yang penuh berkah. Ketika itu sedang musim dingin sehingga aku tidak bisa melihat berbagai sumber kekayaan alam dan berbagai hal yang dihasilkan oleh kota tersebut. Mufti kota itu kemudian berkata ke- padaku, “Penduduk k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
159. satır: 159. satır:
ia juga akan berusaha berkat prinsip qana’ah yang ia miliki. Sementara orang yang hidup boros dan berlebihan, pada hari berikutnya ia tidak akan bekerja karena merasa tidak puas. Bahkan meskipun ia bekerja, hal itu dilakukannya tanpa semangat.Demikianlah, sifat qana’ah yang muncul dari hidup hemat akan membukakan pintu syukur sekaligus menutup pintu keluhan sehingga manusia akan selalu bersyukur dan mengucapkan pujian sepanjang hidupnya. Dengan qana’ah, ia takkan meminta penghargaan manusia karena merasa tidak butuh kepada mereka. Sehingga ia pun bersikap ikhlas dan tidak memiliki sifat riya.
ia juga akan berusaha berkat prinsip qana’ah yang ia miliki. Sementara orang yang hidup boros dan berlebihan, pada hari berikutnya ia tidak akan bekerja karena merasa tidak puas. Bahkan meskipun ia bekerja, hal itu dilakukannya tanpa semangat.Demikianlah, sifat qana’ah yang muncul dari hidup hemat akan membukakan pintu syukur sekaligus menutup pintu keluhan sehingga manusia akan selalu bersyukur dan mengucapkan pujian sepanjang hidupnya. Dengan qana’ah, ia takkan meminta penghargaan manusia karena merasa tidak butuh kepada mereka. Sehingga ia pun bersikap ikhlas dan tidak memiliki sifat riya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Aku telah menyaksikan berbagai bahaya nyata dan kerugian besar akibat hidup yang berlebihan dan tidak hemat. Hal itu kusaksikan secara konkret dalam wilayah yang luas sebagai berikut:Sembilan tahun yang lalu, aku mendatangi sebuah kota yang penuh berkah. Ketika itu sedang musim dingin sehingga aku tidak bisa melihat berbagai sumber kekayaan alam dan berbagai hal yang dihasilkan oleh kota tersebut. Mufti kota itu kemudian berkata ke- padaku, “Penduduk kami hidup miskin.” Ia berkali-kali mengulang perkataan tersebut. Mendengar hal itu, aku menjadi sangat tersentuh dan tergugah. Aku pun ikut merasakan kepedihan penduduk kota tersebut selama hampir enam tahun. Delapan tahun kemudian, aku kembali ke sana. Kebetulan saat itu musim panas. Kupandangi kebun-kebun yang ada di kota tersebut. Lalu seketika aku teringat dengan ucapan almarhum mufti di atas. Kuucapkan, “Subhânallah! Hasil panen kebun-kebun ini melebihi kebutuhan seluruh penduduk kota. Mereka sangat mungkin menjadi orang-orang kaya!” Aku pun terdiam heran. Namun beberapa saat kemudian aku mulai mema- hami hakikat sebenarnya yang tak bisa ditipu oleh kenyataan lahiriah. Yaitu bahwa keberkahan telah diangkat dari kota ini akibat pola hidup boros dan berlebihan serta tidak mau hidup hemat. Sehingga pantaslah kalau mufti tadi berkata, “Penduduk kami hidup miskin,meskipun sumber kekayaan alam yang mereka miliki sangat banyak.
İktisatsızlık ve israfın dehşetli zararlarını geniş bir dairede müşahede ettim. Şöyle ki: Ben, dokuz sene evvel mübarek bir şehre geldim. Kış münasebetiyle o şehrin menabi-i servetini göremedim. –Allah rahmet etsin– oranın müftüsü birkaç defa bana dedi: “Ahalimiz fakirdir.” Bu söz benim rikkatime dokundu. Beş altı sene sonraya kadar daima o şehir ahalisine acıyordum. Sekiz sene sonra yazın yine o şehre geldim. Bağlarına baktım. Merhum Müftünün sözü hatırıma geldi. Fesübhanallah dedim, bu bağların mahsulatı şehrin hâcetinin pek fevkindedir. Bu şehir ahalisi pek çok zengin olmak lâzım gelir. Hayret ettim. Beni aldatmayan ve hakikatlerin derkinde bir rehberim olan bir hatıra-i hakikatle anladım: İktisatsızlık ve israf yüzünden bereket kalkmış ki o kadar menabi-i servetle beraber o merhum Müftü “Ahalimiz fakirdir.” diyordu.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">