İçeriğe atla

Yirmi Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kami tegaskan, “Wahai orang yang lebih bodoh dari si Pandir, angkatlah kepalamu dari bawah kubangan alam agar engkau bisa melihat Pencipta Agung di mana semua entitas, dari atom hingga planet, dengan bahasa yang berbeda-beda, menjadi saksi atas-Nya. Lihatlah manifestasi Sang Pencipta Agung yang telah membangun istana alam yang megah ini, serta telah menuliskan rancangan, rencana, dan semua aturan-Nya pada “buku” tersebut. Dengarkan pesan al-Qur’a..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ia juga laksana lembaran “penghapusan dan penetapan” bagi qadar ilahi. Namun orang tersebut malah berkata: “Karena semua entitas membutuhkan adanya sebab yang mencipta, sementara yang paling terkait erat dengannya hanyalah buku catatan (lembaran) tadi, maka aku berkesimpulan bahwa buku itulah yang menciptakan semua entitas. Sebab, aku tidak percaya kepada Tuhan Pencipta Yang Maha Agung.” Padahal, secara jujur, akal manusia sangat menolak kalau se..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kami tegaskan, “Wahai orang yang lebih bodoh dari si Pandir, angkatlah kepalamu dari bawah kubangan alam agar engkau bisa melihat Pencipta Agung di mana semua entitas, dari atom hingga planet, dengan bahasa yang berbeda-beda, menjadi saksi atas-Nya. Lihatlah manifestasi Sang Pencipta Agung yang telah membangun istana alam yang megah ini, serta telah menuliskan rancangan, rencana, dan semua aturan-Nya pada “buku” tersebut. Dengarkan pesan al-Qur’a..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
156. satır: 156. satır:
“Karena semua entitas membutuhkan adanya sebab yang mencipta, sementara yang paling terkait erat dengannya hanyalah buku catatan (lembaran) tadi, maka aku berkesimpulan bahwa buku itulah yang menciptakan semua entitas. Sebab, aku tidak percaya kepada Tuhan Pencipta Yang Maha Agung.” Padahal, secara jujur, akal manusia sangat menolak kalau semua pengaturan Tuhan yang bersifat mutlak dinisbatkan kepada “buku” yang buta, tuli, dan lemah itu.
“Karena semua entitas membutuhkan adanya sebab yang mencipta, sementara yang paling terkait erat dengannya hanyalah buku catatan (lembaran) tadi, maka aku berkesimpulan bahwa buku itulah yang menciptakan semua entitas. Sebab, aku tidak percaya kepada Tuhan Pencipta Yang Maha Agung.” Padahal, secara jujur, akal manusia sangat menolak kalau semua pengaturan Tuhan yang bersifat mutlak dinisbatkan kepada “buku” yang buta, tuli, dan lemah itu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kami tegaskan, “Wahai orang yang lebih bodoh dari si Pandir, angkatlah kepalamu dari bawah kubangan alam agar engkau bisa melihat Pencipta Agung di mana semua entitas, dari atom hingga planet, dengan bahasa yang berbeda-beda, menjadi saksi atas-Nya. Lihatlah manifestasi Sang Pencipta Agung yang telah membangun istana alam yang megah ini, serta telah menuliskan rancangan, rencana, dan semua aturan-Nya pada “buku” tersebut. Dengarkan pesan al-Qur’an dan selamatkan dirimu dari igauan yang hina itu.
Ey ahmaku’l-humakadan tahammuk etmiş sarhoş ahmak! Başını tabiat bataklığından çıkar, arkana bak; zerrattan, seyyarata kadar bütün mevcudat, ayrı ayrı lisanlarla şehadet ettikleri ve parmaklarıyla işaret ettikleri bir Sâni’-i Zülcelal’i gör ve o sarayı yapan ve o defterde sarayın programını yazan Nakkaş-ı Ezelî’nin cilvesini gör, fermanına bak, Kur’an’ını dinle, o hezeyanlardan kurtul!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">