İçeriğe atla

Otuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, f..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sekarang mari kita telusuri asalmuasal dari kedua rangkaian dan pilar tadi." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, f..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
78. satır: 78. satır:
Sekarang mari kita telusuri asalmuasal dari kedua rangkaian dan pilar tadi.
Sekarang mari kita telusuri asalmuasal dari kedua rangkaian dan pilar tadi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, filsafat kuno di Mesir dan di Babilonia yang sampai pada tingkatan sihir, atau dinggap sebagai sihirlantaran hanya terbatas pada kelompok tertentu―adalah filsafat yang menyusui dan mendidik sosok Fir’aun dan Namrud. Sebagaimana lumpur filsafat-naturalis menanamkan ketuhanan dalam akal filsuf Yunani kuno, yang kemudian melahirkan berhala dan tuhan-tuhan yang disembah. Benar, orang yang terhijab dari ca- haya Allah dengan tabir “alam”, akan memberikan sifat ketuhanan kepada segala sesuatu, kemudian dikuasakan kepada dirinya―Penulis.</ref>)Ia pun menumbuhkan pada dahan “kekuatan syahwatnya” sejumlah buah berupa tuhan-tuhan, berhala yang disembah, dan sosok yang mengaku sebagai tuhan.
İşte diyanet silsilesine itaat etmeyen silsile-i felsefe ki bir şecere-i zakkum suretini alıp, şirk ve dalalet zulümatını etrafına dağıtır. Hattâ kuvve-i akliye dalında dehriyyun, maddiyyun, tabiiyyun meyvelerini, beşer aklının eline vermiş. Ve kuvve-i gazabiye dalında Nemrutları, Firavunları, Şeddadları (Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Evet Nemrutları, Firavunları yetiştiren ve dâyelik edip emziren, Eski Mısır ve Babil’in ya sihir derecesine çıkmış veyahut hususi olduğu için etrafında sihir telakki edilen eski felsefeleri olduğu gibi; âliheleri Eski Yunan kafasında yerleştiren ve esnamı tevlid eden felsefe-i tabiiye bataklığıdır. Evet, tabiatın perdesi ile Allah’ın nurunu görmeyen insan, her şeye bir uluhiyet verip kendi başına musallat eder. </ref>) beşerin başına atmış. Ve kuvve-i şeheviye-i behimiye dalında âliheleri, sanemleri ve uluhiyet dava edenleri semere vermiş, yetiştirmiş.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">