İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Mungkinkah Dia tidak mendengar doa manusia yang merupakan makhluk termulia di alam? Yaitu doa yang komprehensif dan kuat yang bersumber dari relung-relung hatinya di mana ia menggetarkan seluruh alam. Mungkinkah Dia tidak memperhatikan doanya sebagaimana perhatian-Nya terhadap doa perut dan lambung yang kecil kemudian Dia tidak meridai manusia? Mungkinkah Dia menghamparkan hikmah-Nya yang sempurna dan rahmat-Nya yang mutlak untuk diingkari? Tentu saja ha..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, selama kehidupan merupakan hikmah penciptaan alam dan hasil terpenting darinya, maka hakikat mulia tersebut tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia yang fana, pendek, cacat, dan pedih ini. Namun kedua puluh sembilan karakter kehidupan, keagungan esensinya, apa yang dipahami dari tujuan dan hasil buahnya, serta buahnya yang layak yang sesuai dengan keagungan pohon tersebut tidak lain merupakan kehidupan abadi, kehidupan akhirat, kehidupan yang benar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Mungkinkah Dia tidak mendengar doa manusia yang merupakan makhluk termulia di alam? Yaitu doa yang komprehensif dan kuat yang bersumber dari relung-relung hatinya di mana ia menggetarkan seluruh alam. Mungkinkah Dia tidak memperhatikan doanya sebagaimana perhatian-Nya terhadap doa perut dan lambung yang kecil kemudian Dia tidak meridai manusia? Mungkinkah Dia menghamparkan hikmah-Nya yang sempurna dan rahmat-Nya yang mutlak untuk diingkari? Tentu saja ha..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
788. satır: 788. satır:
Ya, selama kehidupan merupakan hikmah penciptaan alam dan hasil terpenting darinya, maka hakikat mulia tersebut tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia yang fana, pendek, cacat, dan pedih ini. Namun kedua puluh sembilan karakter kehidupan, keagungan esensinya, apa yang dipahami dari tujuan dan hasil buahnya, serta buahnya yang layak yang sesuai dengan keagungan pohon tersebut tidak lain merupakan kehidupan abadi, kehidupan akhirat, kehidupan yang benar-benar hidup dengan seluruh batu, tanah dan pohonnya di negeri kebahagiaan abadi.
Ya, selama kehidupan merupakan hikmah penciptaan alam dan hasil terpenting darinya, maka hakikat mulia tersebut tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia yang fana, pendek, cacat, dan pedih ini. Namun kedua puluh sembilan karakter kehidupan, keagungan esensinya, apa yang dipahami dari tujuan dan hasil buahnya, serta buahnya yang layak yang sesuai dengan keagungan pohon tersebut tidak lain merupakan kehidupan abadi, kehidupan akhirat, kehidupan yang benar-benar hidup dengan seluruh batu, tanah dan pohonnya di negeri kebahagiaan abadi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika tidak, maka pohon kehidupan yang disiapkan dengan berbagai perangkat yang beragam pada makhluk yang memi- liki perasaan, terutama manusia, tidak berguna dan sia-sia. Manusia akan menderita, celaka, dan hina serta dua puluh kali lebih rendah daripada burung pipit dilihat dari tingkat kebahagiaan hidupnya. Padahal manusia merupakan makhluk yang paling mulia dan jauh lebih tinggi darinya.
Yoksa bu hadsiz cihazat-ı mühimme ile teçhiz edilen hayat şeceresi, zîşuur hakkında, hususan insan hakkında meyvesiz, faydasız, hakikatsiz olmak lâzım gelecek ve sermayece ve cihazatça serçe kuşundan mesela yirmi derece ziyade ve bu kâinatın ve zîhayatın en mühim, yüksek ve ehemmiyetli mahluku olan insan; serçe kuşundan saadet-i hayat cihetinde, yirmi derece aşağı düşüp en bedbaht en zelil bir bîçare olacak.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bahkan akal yang merupakan karunia paling berharga menjadi bencana dan musibah bagi manusia karena memikirkan berbagai kesedihan masa lalu dan kecemasan masa depan. Karena itu, kalbu- nya selalu tersiksa di mana satu kenikmatan dikeruhkan oleh sembilan kepedihan. Tentu saja ini seratus persen merupakan kebatilan. Jadi, kehidupan dunia membuktikan eksistensi rukun iman kepada akhirat secara sangat meyakinkan di mana pada setiap musim semi ia mem- perlihatkan lebih dari tiga ratus ribu sampel dan model kebangkitan.
Hem en kıymettar bir nimet olan akıl dahi geçmiş zamanın hüzünlerini ve gelecek zamanın korkularını düşünmek ile kalb-i insanı mütemadiyen incitip bir lezzete dokuz elemleri karıştırdığından en musibetli bir bela olur. Bu ise yüz derece bâtıldır. Demek bu hayat-ı dünyeviye, âhirete iman rüknünü kat’î ispat ediyor ve her baharda haşrin üç yüz binden ziyade numunelerini gözümüze gösteriyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Tuhan Yang Mahakuasa menyiapkan berbagai kebutuhan yang terkait dengan kehidupanmu. Dia memenuhi semua perangkat hidup, baik yang terdapat pada tubuhmu, kebunmu, ataupun negerimu serta mengirimkannya pada waktu yang tepat dengan penuh hikmah, perhatian dan rahmat. Bahkan Dia mengetahui keinginan perutmu yang membuatmu eksis dan tetap hidup. Dia mendengar permintaan dan doa individu terhadap rezeki dengan menampakkan pengabulan-Nya terhadap doa tersebut dengan menebarkan berbagai makanan nikmat yang tak terbatas agar perutmu tenang.Nah, mungkinkah Sang Pengatur Yang Mahakuasa tidak mengenalmu dan tidak melihatmu? Mungkinkah Dia tidak menyiapkan sebab-sebab utama bagi tujuan tertinggi manusia yang berupa kehidupan abadi? Mungkinkah Dia tidak mengabulkan doa terbesar dan terpenting manusia, yaitu doa untuk kekal abadi? Mungkinkah Dia tidak menerimanya dengan tidak menciptakan kehidupan akhirat dan tidak menciptakan surga?
Acaba senin cisminde ve senin bahçende ve senin vatanında, senin hayatına lâzım ve münasip bütün levazımatı ve cihazatı, hikmet ve inayet ve rahmetle ihzar eden ve vaktinde yetiştiren, hattâ senin midenin beka ve yaşamak arzusuyla ettiği hususi ve cüz’î olan rızık duasını bilen ve işiten ve hadsiz leziz taamlarla o duanın kabulünü gösteren ve mideyi memnun eden bir Mutasarrıf-ı Kadîr, hiç mümkün müdür ki seni bilmesin ve görmesin ve nev-i insanın en büyük gayesi olan hayat-ı ebediyeye lâzım esbabı ihzar etmesin? Ve nev-i insanın en büyük ve en ehemmiyetli en lâyık ve umumî olan beka duasını, hayat-ı uhreviyenin inşasıyla ve cennetin icadıyla kabul etmesin? Ve kâinatın en mühim mahluku, belki zeminin sultanı ve neticesi olan nev-i insanın arş ve ferşi çınlatan umumî ve gayet kuvvetli duasını işitmeyip küçük bir mide kadar ehemmiyet vermesin, memnun etmesin? Kemal-i hikmetini ve nihayet rahmetini inkâr ettirsin? Hâşâ, yüz bin defa hâşâ!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mungkinkah Dia tidak mendengar doa manusia yang merupakan makhluk termulia di alam? Yaitu doa yang komprehensif dan kuat yang bersumber dari relung-relung hatinya di mana ia menggetarkan seluruh alam. Mungkinkah Dia tidak memperhatikan doanya sebagaimana perhatian-Nya terhadap doa perut dan lambung yang kecil kemudian Dia tidak meridai manusia? Mungkinkah Dia menghamparkan hikmah-Nya yang sempurna dan rahmat-Nya yang mutlak untuk diingkari? Tentu saja hal itu sangat tidak mungkin.
Hem hiç kabil midir ki: Hayatın en cüz’îsinin pek gizli sesini işitsin, derdini dinlesin, derman versin ve nazını çeksin ve kemal-i itina ve ihtimam ile beslesin ve ona dikkatle hizmet ettirsin ve büyük mahlukatını ona hizmetkâr yapsın ve sonra en büyük ve kıymettar ve bâki ve nazdar bir hayatın gök sadâsı gibi yüksek sesini işitmesin? Ve onun çok ehemmiyetli beka duasını ve nazını ve niyazını nazara almasın? Âdeta bir neferin kemal-i itina ile teçhiz ve idaresini yapsın ve mutî ve muhteşem orduya hiç bakmasın? Ve zerreyi görsün, güneşi görmesin? Sivrisineğin sesini işitsin, gök gürültüsünü işitmesin? Hâşâ, yüz bin defa hâşâ!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">