İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"==LAMPIRAN KELIMA== Informasi dari 124 ribu orang pilihan yang merupakan Nabi dan Rasul sebagaimana disebutkan dalam hadis(*<ref>*Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124 ribu. Di antara mereka ada 315 rasul.” (HR. Ahmad ibn Hambal, al-Mus- nad j.5, h.265; Ibnu Hibban, as-Shahih j.2, h.77; at-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabîr j.8, h.218; al-Hâkim, al-Mustadrak j.2, h.652; Ibnu Sa’ad, at-Thabaqât al-K..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("***" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("==LAMPIRAN KELIMA== Informasi dari 124 ribu orang pilihan yang merupakan Nabi dan Rasul sebagaimana disebutkan dalam hadis(*<ref>*Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124 ribu. Di antara mereka ada 315 rasul.” (HR. Ahmad ibn Hambal, al-Mus- nad j.5, h.265; Ibnu Hibban, as-Shahih j.2, h.77; at-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabîr j.8, h.218; al-Hâkim, al-Mustadrak j.2, h.652; Ibnu Sa’ad, at-Thabaqât al-K..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
908. satır: 908. satır:
***
***


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
==LAMPIRAN KELIMA==
== '''Zeylin Beşinci Parçası''' ==
Informasi dari 124 ribu orang pilihan yang merupakan Nabi dan Rasul sebagaimana disebutkan dalam hadis(*<ref>*Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124 ribu. Di antara mereka ada 315 rasul.” (HR. Ahmad ibn Hambal, al-Mus- nad j.5, h.265; Ibnu Hibban, as-Shahih j.2, h.77; at-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabîr j.8, h.218; al-Hâkim, al-Mustadrak j.2, h.652; Ibnu Sa’ad, at-Thabaqât al-Kubrâ j.1, h.23, h.54).</ref>)memberitakan secara ijmak dan mutawatir di mana sebagian berlandaskan penyaksian dan sebagian lagi berdasarkan haqqul yaqin mengenai keberadaan negeri akhirat. Mereka menginformasikan secara ijmak bahwa manusia akan digiring ke sana dan bahwa Sang Pencipta pasti akan mendatangkan negeri akhirat sebagaimana telah dijanjikan secara tegas. Pembenaran 124 juta wali, baik secara kasyaf maupun secara penyaksian, terhadap informasi para nabi serta kesaksian mereka atas keberadaan akhirat berdasarkan ilmul yaqin merupakan dalil kuat yang menunjukkan eksistensi akhirat.
Evet, nass-ı hadîs ile nev-i beşerin en mümtaz şahsiyetleri olan yüz yirmi dört bin enbiyanın icma ve tevatür ile kısmen şuhuda ve kısmen hakkalyakîne istinaden, müttefikan âhiretin vücudundan ve insanların oraya sevk edileceğinden ve bu kâinat Hâlık’ının kat’î vaad ettiği âhireti getireceğinden haber verdikleri gibi; ve onların verdikleri haberi keşif ve şuhud ile ilmelyakîn suretinde tasdik eden yüz yirmi dört milyon evliyanın o âhiretin vücuduna şehadetleriyle ve bu kâinatın Sâni’-i Hakîm’inin bütün esması bu dünyada gösterdikleri cilveleriyle bir âlem-i bekayı bilbedahe iktiza ettiklerinden yine âhiretin vücuduna delâletiyle; ve her sene baharda rûy-i zeminde ayakta duran hadd ü hesaba gelmez ölmüş ağaçların cenazelerini “Emr-i kün feyekûn” ile ihya edip ba’sü ba’de’l-mevte mazhar eden ve haşir ve neşrin yüz binler numunesi olarak nebatat taifelerinden ve hayvanat milletlerinden üç yüz bin nevleri haşir ve neşreden hadsiz bir kudret-i ezeliye ve hesapsız ve israfsız bir hikmet-i ebediye ve rızka muhtaç bütün zîruhları kemal-i şefkatle gayet hârika bir tarzda iaşe ettiren ve her baharda az bir zamanda hadd ü hesaba gelmez enva-ı ziynet ve mehasini gösteren bir rahmet-i bâkiye ve bir inayet-i daime, bilbedahe âhiretin vücudunu istilzam ile ve şu kâinatın en mükemmel meyvesi ve Hâlık-ı kâinat’ın en sevdiği masnuu ve kâinatın mevcudatıyla en ziyade alâkadar olan insandaki şedit, sarsılmaz, daimî olan “aşk-ı beka” ve “şevk-i ebediyet” ve “âmâl-i sermediyet” bilbedahe işareti ve delâletiyle, bu âlem-i fâniden sonra bir âlem-i bâki ve bir dâr-ı âhiret ve bir dâr-ı saadet bulunduğunu o derece kat’î bir surette ispat ederler ki: Dünyanın vücudu kadar, bilbedahe âhiretin vücudunu kabul etmeyi istilzam ederler '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Evet, sübutî bir emri ihbar etmenin kolaylığı ve inkâr ve nefyetmenin gayet müşkül olduğu, bu temsilden görünür. Şöyle ki biri dese: Meyveleri süt konserveleri olan gayet hârika bir bahçe, küre-i arz üzerinde vardır. Diğeri dese: Yoktur. İspat eden, yalnız onun yerini veyahut bazı meyvelerini göstermekle kolayca davasını ispat eder. İnkâr eden adam, nefyini ispat etmek için küre-i arzı bütün görmek ve göstermekle davasını ispat edebilir.  
Selain itu, manifestasi seluruh nama Allah (Asmaul Husna) yang termanifestasi di seluruh pelosok alam mengonsekuensikan adanya alam lain yang kekal serta menjelaskan dengan sangat terang ke- beradaan akhirat. Lalu qudrah dan hikmah Ilahi yang absolut yang tidak berlebihan dan sia-sia, di mana ia menghidupkan bangkai pohon mati berikut rangkanya yang tegak dalam jumlah tak terhingga di muka bumi pada setiap musim semi dan setiap tahun sesuai perintah kun fayakûn sekaligus menjadikannya sebagai tanda adanya kebang- kitan setelah kematian sehingga tiga ratus ribu spesies dari berbagai kelompok tumbuhan dan binatang dihidupkan, semua itu menunjukkan ratusan ribu contoh kebangkitan dan bukti keberadaan akhirat.
<br>
Selanjutnya, rahmat Allah yang luas yang menjaga kelangsungan hidup semua makhluk yang membutuhkan rezeki dan menghidupkan- nya dengan penuh kasih sayang, juga perhatian-Nya yang permanen yang memperlihatkan aneka jenis perhiasan dan keindahan yang jumlahnya tak terhingga pada masa yang sangat singkat di musim semi, tentu hal itu mengharuskan keberadaan akhirat. Begitu pula keinginan untuk kekal, kerinduan untuk abadi, dan harapan untuk tetap selamanya yang tertanam secara kuat dalam fitrah manusia—yang merupakan buah alam paling sempurna serta makhluk yang paling Tu- han cintai di mana ia memiliki hubungan paling kuat dengan seluruh entitas alamsudah pasti hal itu menunjukkan keberadaan alam aba- di sesudah alam yang fana ini. Ia menunjukkan eksistensi alam akhirat dan negeri kebahagiaan yang kekal selamanya.Semua bukti di atas secara meyakinkan menegaskan keberadaan akhirat sejelas keberadaan dunia.(*<ref>*Mudahnya membuktikan suatu “perkara yang pasti” dan betapa sulit menafikannya tampak pada contoh berikut. Misalkan seseorang berkata, “Di muka bumi terdapat sebuah taman yang luar biasa. Buahnya seperti kemasan susu.” Namun yang lain menyangkal pernyataan tersebut dengan berujar, “Tidak, tidak ada taman seperti itu.” Maka orang yang pertama dapat dengan mudah membuktikan perkataannya dengan hanya mem- perlihatkan tempat di mana taman itu berada atau memperlihatkan sebagian buahnya. Adapun orang kedua yang ingkar, ia harus melihat dan memperlihatkan seluruh penjuru bumi untuk membuktikan pernyataannya yang menyangkal keberadaan taman tersebut. Begitulah kondisi mereka yang menginformasikan keberadaan surga. Mereka memperlihatkan ratusan ribu percikannya serta menjelaskan buah dan jejaknya. Apalagi dua orang saksi jujur di antara mereka sudah cukup untuk membuktikan ucapan mereka. Sebalik- nya, orang-orang yang tidak percaya, mereka tidak dapat membuktikan pernyataannya kecuali setelah menyaksikan alam yang tak terbatas ini dan masa yang tak terhingga dengan menelusuri semua sisinya. Ketika mereka tidak melihatnya, pada saat itulah mereka baru dapat menetapkan penafian mereka. Wahai saudara-saudaraku yang lansia, ketahui- lah betapa agungnya iman kepada akhirat—Penulis.</ref>)
Aynen öyle de cenneti ihbar edenler yüz binler tereşşuhatını, meyvelerini, âsârını gösterdiklerinden kat’-ı nazar, iki şahid-i sadıkın sübutuna şehadetleri kâfi gelirken onu inkâr eden hadsiz bir kâinatı ve hadsiz ebedî zamanı temaşa etmek ve görmek ve eledikten sonra inkârını ispat edebilir, ademini gösterebilir.  
<br>
İşte ey ihtiyar kardeşler, iman-ı âhiretin ne kadar kuvvetli olduğunu anlayınız.
<br>'''Said Nursî'''</ref>).'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pelajaran terpenting yang al-Qur’an ajarkan kepada kita adalah “iman kepada akhirat”. Pelajaran ini demikian kuat dan kukuh. Da- lam keimanan tersebut terdapat cahaya cemerlang, harapan kuat, dan pelipur lara yang andaikan seratus ribu kerentaan terkumpul pada seseorang, maka cahaya, harapan, dan pelipur lara yang bersumber dari iman tersebut sudah cukup baginya. Karena itu, kita yang telah tua harus bergembira dengan kerentaan ini seraya mengucap:“Segala puji bagi Allah atas kesempurnaan iman yang Dia berikan.
Madem Kur’an-ı Hakîm’in bize verdiği en mühim bir ders, iman-ı bi’l-âhirettir ve o iman da bu derece kuvvetlidir ve o imanda öyle bir rica ve bir teselli var ki yüz bin ihtiyarlık bir tek şahsa gelse bu imandan gelen teselli mukabil gelebilir. Biz ihtiyarlar “Elhamdülillahi alâ kemali’l-iman” deyip ihtiyarlığımıza sevinmeliyiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">