İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Said Nursi memilih pengabdian terhadap al-Qur’an dan iman sebagai jalan hidupnya. Beliau melakukannya secara sempurna dengan mencari rida Allah semata tanpa mengharap manfaat materil atau maknawi dalam bentuk apapun. Juga tanpa menginginkan makam spiritual apapun seperti kewalian dan sejenisnya. Bahkan beliau mera- sa sangat keberatan dengan kedudukan tinggi yang diberikan oleh sejumlah ulama ahli basirah yang menyebut beliau sebagai “Penyelamat agam..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
154. satır: 154. satır:
Kecerdasan, kepandaian, kekuatan akal, logika yang tepat, imajinasi yang kaya, ingatan yang kuat, firasat yang tinggi, pengetahuan, pemahaman, kecepatan aksiomatis, perasaan ruhiyah dan kehalusan maknawi tiada tara yang dimiliki oleh Badiuzzaman saat menulis Risalah Nur dan saat menunaikan pengabdian iman, semua itu menjadi bukti nyata bahwa beliau ditugaskan. Dia menjadi pelayan al-Qur’an bukan karena keinginan dan pilihan sendiri, tetapi dengan inayah dan karunia dari Allah. Hal itu diterima dan diapresiasi oleh para ulama ahli basirah.
Kecerdasan, kepandaian, kekuatan akal, logika yang tepat, imajinasi yang kaya, ingatan yang kuat, firasat yang tinggi, pengetahuan, pemahaman, kecepatan aksiomatis, perasaan ruhiyah dan kehalusan maknawi tiada tara yang dimiliki oleh Badiuzzaman saat menulis Risalah Nur dan saat menunaikan pengabdian iman, semua itu menjadi bukti nyata bahwa beliau ditugaskan. Dia menjadi pelayan al-Qur’an bukan karena keinginan dan pilihan sendiri, tetapi dengan inayah dan karunia dari Allah. Hal itu diterima dan diapresiasi oleh para ulama ahli basirah.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Al-Ustadz almarhum Abdul Aziz Jawisy sebagai salah satu ulama terkemuka di Mesir menerbitkan sebuah tulisan di media cetak Mesir. Di dalamnya ia menggambarkan Badiuzzaman sebagai “orang cer- das abad ini” di mana beliau memang memiliki kecerdasan luar biasa.
Mısır’da fâzıl ulemadan, merhum Abdülaziz Çâviş, Bediüzzaman’ın fatînü’l-asır olduğu ve müthiş bir fart-ı zekâya mâlik bulunduğu mevzuunda, Mısır matbuatında makale neşretmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula Syeikhul Islam, alim besar dan pemberani, almarhum Musthafa Shabri Afandi. Ia sangat perhatian dengan Risalah Nur di Mesir dan sangat menjaganya. Ia menempatkannya di posisi tertinggi di Universitas al-Azhar asy-Syarif.
Büyük ve salabetli bir âlim olan Şeyhülislâm merhum Mustafa Sabri Efendi, Mısır’da Risale-i Nur’a sahip çıkmış ve Camiü’l-Ezher Üniversitesinde en yüksek bir mevkiye koymuştur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">