İçeriğe atla

İkinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Pada bagian pertama dari “ Kalimat Kedua Puluh Satu”, kami telah jelaskan bahwa apabila manusia tidak mencerai-beraikan kekuatan kesabaran yang dianugerahkan kepadanya dan tidak menghamburkannya dalam berbagai ilusi dan kekhawatiran, maka kekuatan kesabaran tersebut sudah cukup membuatnya tegar menghadapi semua musibah dan bencana. Akan tetapi, keterkungkungan manusia dalam rasa cemas, kelalaiannya dari Allah, serta keteperdayaannya ia oleh kehidupan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Nuktah Ketiga==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Pada bagian pertama dari “ Kalimat Kedua Puluh Satu”, kami telah jelaskan bahwa apabila manusia tidak mencerai-beraikan kekuatan kesabaran yang dianugerahkan kepadanya dan tidak menghamburkannya dalam berbagai ilusi dan kekhawatiran, maka kekuatan kesabaran tersebut sudah cukup membuatnya tegar menghadapi semua musibah dan bencana. Akan tetapi, keterkungkungan manusia dalam rasa cemas, kelalaiannya dari Allah, serta keteperdayaannya ia oleh kehidupan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
65. satır: 65. satır:
==Nuktah Keempat==
==Nuktah Keempat==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pada bagian pertama dari “ Kalimat Kedua Puluh Satu”, kami telah jelaskan bahwa apabila manusia tidak mencerai-beraikan kekuatan kesabaran yang dianugerahkan kepadanya dan tidak menghamburkannya dalam berbagai ilusi dan kekhawatiran, maka kekuatan kesabaran tersebut sudah cukup membuatnya tegar menghadapi semua musibah dan bencana. Akan tetapi, keterkungkungan manusia dalam rasa cemas, kelalaiannya dari Allah, serta keteperdayaannya ia oleh kehidupan dunia fana yang seolah-olah abadi, membuatnya mencerai-beraikan kekuatan kesabarannya lantaran memikirkan penderitaan masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan. Sehingga kesabaran yang dianugerahkan Allah kepadanya tak lagi bisa membuatnya sanggup dan tegar dalam menghadapi musibah yang ada. Dia pun mulai mengeluh. Seakan-akan dia mengadukan Allah kepada manusia seraya menampakkan sedikit atau bahkan habisnya kesabarannya sehingga menjadikannya bak orang gila.
Yirmi Birinci Söz’ün Birinci Makam’ında beyan edildiği gibi: '''Ce­nab-ı Hakk’ın insana verdiği sabır kuvvetini evham yolunda dağıtmazsa, her musibete karşı kâfi gelebilir.''' Fakat vehmin tahakkümüyle ve insanın gafletiyle ve fâni hayatı bâki tevehhüm etmesiyle, sabır kuvvetini mazi ve müstakbele dağıtıp hal-i hazırdaki musibete karşı sabrı kâfi gelmez, şekvaya başlar. Âdeta (hâşâ) Cenab-ı Hakk’ı insanlara şekva eder. Hem çok haksız bir surette ve divanecesine şekva edip sabırsızlık gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">