İçeriğe atla

Dördüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"===Nuktah Keempat===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kemudian, hikmah yang bisa dipetik dari keinginan Nabi untuk mengumpulkan seluruh umatnya di sekitar ahlul bait adalah karena beliau mengetahui—dengan izin ilahi—bahwa keturunan ahlul bait akan bertambah banyak seiring dengan perjalanan waktu, sementara Islam akan kembali melemah. Dengan kondisi semacam itu, harus ada komunitas yang saling mendukung dan saling menopang dalam jumlah dan kekuatan besar guna menjadi pusat dan sentral dunia Islam secara..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("===Nuktah Keempat===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
58. satır: 58. satır:
Kemudian, hikmah yang bisa dipetik dari keinginan Nabi untuk mengumpulkan seluruh umatnya di sekitar ahlul bait adalah karena beliau mengetahui—dengan izin ilahi—bahwa keturunan ahlul bait akan bertambah banyak seiring dengan perjalanan waktu, sementara Islam akan kembali melemah. Dengan kondisi semacam itu, harus ada komunitas yang saling mendukung dan saling menopang dalam jumlah dan kekuatan besar guna menjadi pusat dan sentral dunia Islam secara moral. Atas izin ilahi, Rasul telah mengetahui hal itu. Maka, beliau menginginkan umatnya berkumpul di sekitar keturunannya.
Kemudian, hikmah yang bisa dipetik dari keinginan Nabi untuk mengumpulkan seluruh umatnya di sekitar ahlul bait adalah karena beliau mengetahui—dengan izin ilahi—bahwa keturunan ahlul bait akan bertambah banyak seiring dengan perjalanan waktu, sementara Islam akan kembali melemah. Dengan kondisi semacam itu, harus ada komunitas yang saling mendukung dan saling menopang dalam jumlah dan kekuatan besar guna menjadi pusat dan sentral dunia Islam secara moral. Atas izin ilahi, Rasul telah mengetahui hal itu. Maka, beliau menginginkan umatnya berkumpul di sekitar keturunannya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Meskipun ada individu-individu dari kalangan ahlul bait yang tidak lebih unggul dari yang lainnya dalam masalah iman dan keyakinan, namun mereka adalah orang-orang yang jauh lebih dulu tunduk, berkomitmen, dan mendukung Islam. Sebab, secara fitrah, tabiat, dan keturunan, mereka memang telah loyal terhadap Islam. Loyalitas alamiah tersebut tak pernah hilang walaupun berada dalam kondisi lemah, tak dikenal, atau bahkan walaupun berada dalam kebatilan. Jika demikian, bagaimana dengan loyalitas terhadap sebuah hakikat yang dimiliki oleh nenek moyang mereka, yang demi hakikat tersebut mereka rela mengorbankan jiwanya hingga memperoleh kemuliaan? Hakikat tersebut benar-benar berada dalam puncak kekuatan, kemuliaan, dan di atas kebenaran. Maka, mungkinkah orang yang secara spontan merasakan kebenaran loyalitas alamiah tersebut akan meninggalkannya?Dengan komitmen fitri mereka yang sangat kuat terhadap Islam, ahlul bait memandang sebuah petunjuk Islam yang sederhana sekalipun sebagai bukti yang kuat. Sebab, secara fitrah, mereka memang telah memiliki loyalitas terhadap Islam. Adapun orang lain, mereka baru memberikan komitmen setelah adanya bukti yang kuat.
Evet, Âl-i Beyt’in efradı ise itikad ve iman hususunda sairlerden çok ileri olmasa da yine teslim, iltizam ve tarafgirlikte çok ileridedirler. Çünkü İslâmiyet’e fıtraten, neslen ve cibilliyeten taraftardırlar. Cibillî taraftarlık zayıf ve şansız, hattâ haksız da olsa bırakılmaz. Nerede kaldı ki gayet kuvvetli, gayet hakikatli, gayet şanlı, bütün silsile-i ecdadı bağlandığı ve şeref kazandığı ve canlarını feda ettikleri bir hakikate taraftarlık, ne kadar esaslı ve fıtrî olduğunu bilbedahe hisseden bir zat, hiç taraftarlığı bırakır mı? Ehl-i Beyt, işte bu şiddet-i iltizam ve fıtrî İslâmiyet cihetiyle din-i İslâm lehinde edna bir emareyi, kuvvetli bir bürhan gibi kabul eder. Çünkü fıtrî taraftardır. Başkası ise kuvvetli bir bürhan ile sonra iltizam eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Dördüncü_Nükte"></span>
=== Dördüncü Nükte ===
===Nuktah Keempat===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">