83.131
düzenleme
("Dilihat dari sisi yang pertama, semua ahli hakikat, termasuk Imam Ali sendiri yang berada di garda terdepan, telah mengutamakan Abu Bakar dan Umar . Mereka menganggap keduanya sebagai orang yang lebih utama dalam hal pengabdian terhadap Islam dan kedekatan kepada Allah. Lalu dilihat dari sisi yang kedua di mana Imam Ali d dipandang sebagai cerminan sosok ahlul bait.(*<ref>*Dalam kitab Manâqib al-Imam Ahmad, di halaman 163, Ibnu al-Jauzi berbicara tentan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Adapun berbagai riwayat yang terkait dengan kepribadian Ali d dan pujian terhadapnya yang jumlahnya lebih banyak daripada khalifah-khalifah lainnya, hal itu lantaran kalangan ahlu sunnah telah menyebarkan berbagai riwayat yang terkait dengan Imam Ali d guna menghadapi serangan dan celaan kaum Umayyah dan kaum Khawarij yang ditujukan kepadanya. Sementara para khulafa ar-Rasyidin lainnya tidak mengalami kritikan dan celaan seperti itu. Dengan begitu, tidak..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
81. satır: | 81. satır: | ||
Sebagai sosok ahlul bait yang mencerminkan hakikat Muhammad , ia sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Dan jika ditinjau dari sisi yang kedua ini telah banyak hadis-hadis Nabi yang isinya memuji Imam Ali serta menjelaskan berbagai keutamaannya. Di antaranya adalah hadis sahih yang berbunyi:“Keturunan setiap nabi berasal darinya, sementara keturunanku berasal dari Ali.”(*<ref>*Lihat: at-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 3/43; ad-Dailami, al-Musnad, 1/172.</ref>) | Sebagai sosok ahlul bait yang mencerminkan hakikat Muhammad , ia sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Dan jika ditinjau dari sisi yang kedua ini telah banyak hadis-hadis Nabi yang isinya memuji Imam Ali serta menjelaskan berbagai keutamaannya. Di antaranya adalah hadis sahih yang berbunyi:“Keturunan setiap nabi berasal darinya, sementara keturunanku berasal dari Ali.”(*<ref>*Lihat: at-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 3/43; ad-Dailami, al-Musnad, 1/172.</ref>) | ||
Adapun berbagai riwayat yang terkait dengan kepribadian Ali d dan pujian terhadapnya yang jumlahnya lebih banyak daripada khalifah-khalifah lainnya, hal itu lantaran kalangan ahlu sunnah telah menyebarkan berbagai riwayat yang terkait dengan Imam | |||
Ali d guna menghadapi serangan dan celaan kaum Umayyah dan kaum Khawarij yang ditujukan kepadanya. Sementara para khulafa ar-Rasyidin lainnya tidak mengalami kritikan dan celaan seperti itu. Dengan begitu, tidak ada alasan yang mendorong mereka untuk menyebarkan hadis-hadis yang terkait dengan keutamaan para kha- lifah lainnya.Kemudian dengan kacamata kenabian, Rasul melihat bahwa Sayyidina Ali d akan menghadapi berbagai peristiwa memilukan dan berbagai fitnah internal. Karena itu, beliau menghibur Ali d | |||
</ | sekaligus mengajarkan umat Islam dengan hadis-hadis yang mulia. Misalnya, hadis yang berbunyi: | ||
“Siapa yang menjadikan aku sebagai walinya, maka Ali juga walinya.”(*<ref>*Lihat: at-Tirmidzi, al-Manâqib, 19; Ibnu Majah, al-Muqaddimah, 11; Ahmad ibn Hambal, al-Musnad, 1/84, 118; 4/281;5/347.</ref>)Hal ini untuk menolong Ali d dari keputusasaan serta menyelamatkan umat ini agar jangan sampai mempunyai prasangka | |||
buruk terhadapnya. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme