İçeriğe atla

Yirmi Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan per..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Berbangga sambil bersyukur dengan keistimewaan yang dimiliki oleh saudara-saudara kalian, sekaligus memandang hal itu sebagai milik kalian, serta menganggap keutamaan mereka itu sebagai bagian dari keutamaan kalian." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan per..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
75. satır: 75. satır:
Berbangga sambil bersyukur dengan keistimewaan yang dimiliki oleh saudara-saudara kalian, sekaligus memandang hal itu sebagai milik kalian, serta menganggap keutamaan mereka itu sebagai bagian dari keutamaan kalian.
Berbangga sambil bersyukur dengan keistimewaan yang dimiliki oleh saudara-saudara kalian, sekaligus memandang hal itu sebagai milik kalian, serta menganggap keutamaan mereka itu sebagai bagian dari keutamaan kalian.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ada beberapa istilah yang beredar di kalangan para sufi, di antaranya al-Fanâ fî asy-Syaikh (lebur dalam diri Syekh) serta al-Fanâ fî ar-Rasûl (lebur dalam diri Rasul). Hanya saja aku bukanlah seorang sufi. Akan tetapi, al-Fana fî al-Ikhwân (lebur dalam persaudaraan) merupakan prinsip indah yang sangat sesuai dengan metode atau manhaj kita. Dengan kata lain, setiap orang harus meleburkan diri pada yang lain (tafâni). Yakni, ia harus melupakan perasaan nafsunya dan menganggap keutamaan saudaranya sebagai miliknya.
Ehl-i tasavvufun mabeyninde “fena fi’ş-şeyh, fena fi’r-resul” ıstılahatı var. Ben sofi değilim. Fakat onların bu düsturu, bizim meslekte “fena fi’l-ihvan” suretinde güzel bir düsturdur. Kardeşler arasında buna “tefani” denilir. Yani birbirinde fâni olmaktır. Yani kendi hissiyat-ı nefsaniyesini unutup, kardeşlerinin meziyat ve hissiyatıyla fikren yaşamaktır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">