İçeriğe atla

Yirmi Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Adapun bagian kedua dari keraguan yang kau lontarkan adalah: Apakah sikap menghamba kepada sebagian sebab dalam hal-hal yang parsial akan mengurangi ketundukan dan penghambaan seluruh makhluk–mulai dari atom hingga planet di angkasa–yang tertuju kepada Allah Yang Mahakuasa?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi pe..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Adapun bagian kedua dari keraguan yang kau lontarkan adalah: Apakah sikap menghamba kepada sebagian sebab dalam hal-hal yang parsial akan mengurangi ketundukan dan penghambaan seluruh makhluk–mulai dari atom hingga planet di angkasa–yang tertuju kepada Allah Yang Mahakuasa?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
203. satır: 203. satır:
Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi perintah mutlak yang berkuasa dengan Uluhiyah-Nya, Dzat Yang Independen secara mutlak dengan keesaan-Nya, serta Dzat Yang Mahakaya dengan kemampuan mutlak-Nya. Itulah Allah; Tuhan kita Yang Mahaagung.Betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dan keterlibatan pihak lain dalam kekuasaan merupakan keharusan dan keniscayaan bagi-Nya! Bandingkan kekuasaan manusia yang terbatas dan lemah, dengan kekuasaan Allah yang mutlak dan sempurna.
Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi perintah mutlak yang berkuasa dengan Uluhiyah-Nya, Dzat Yang Independen secara mutlak dengan keesaan-Nya, serta Dzat Yang Mahakaya dengan kemampuan mutlak-Nya. Itulah Allah; Tuhan kita Yang Mahaagung.Betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dan keterlibatan pihak lain dalam kekuasaan merupakan keharusan dan keniscayaan bagi-Nya! Bandingkan kekuasaan manusia yang terbatas dan lemah, dengan kekuasaan Allah yang mutlak dan sempurna.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun bagian kedua dari keraguan yang kau lontarkan adalah: Apakah sikap menghamba kepada sebagian sebab dalam hal-hal yang parsial akan mengurangi ketundukan dan penghambaan seluruh makhluk–mulai dari atom hingga planet di angkasa–yang tertuju kepada Allah Yang Mahakuasa?
'''Amma ikinci şık şüphen ki:''' Bazı esbab, bazı cüz’iyatın bazı ubudiyetlerine merci olsa, o Mabud-u Mutlak olan Zat-ı Vâcibü’l-vücud’a müteveccih zerrattan seyyarata kadar mahlukatın ubudiyetlerinden ne noksan gelir?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">