83.519
düzenleme
("Ada seseorang yang membawa orang miskin untuk naik ke puncak menara. Pada setiap tingkat menara, orang tadi memberinya sebuah hadiah. Terakhir ia memberikan hadiah yang sangat berharga yang diberikan di puncak menara. Seharusnya si miskin tadi bersyukur dan berterima kasih atas pemberian hadiah tadi, tetapi ia justru meremehkan hadiah-hadiah tersebut, atau ia menganggapnya sebagai sesuatu yang tak berharga sehingga ia tidak bersyukur. Ia malah melihat or..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Demikian pula keadaan manusia yang berasal dari tiada menjadi ada, tidak menjadi batu, pohon, dan hewan, bahkan justru menjadi manusia muslim dan telah banyak menikmati keadaan sehat dan afiat, serta telah mendapatkan derajat yang tinggi. Namun ironisnya, manusia masih sering memperlihatkan keluhan lantaran tidak menikmati kesehatan dan kesegaran karena beberapa faktor, atau karena telah menyia-nyiakan nikmat tersebut yang disebabkan oleh kesalahan ikhti..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
259. satır: | 259. satır: | ||
Seperti itulah kondisinya, ketika orang tersebut mengeluh, betapa ia yang sangat kufur nikmat, dan betapa ia sangat melampaui batas! | Seperti itulah kondisinya, ketika orang tersebut mengeluh, betapa ia yang sangat kufur nikmat, dan betapa ia sangat melampaui batas! | ||
Demikian pula keadaan manusia yang berasal dari tiada menjadi ada, tidak menjadi batu, pohon, dan hewan, bahkan justru menjadi manusia muslim dan telah banyak menikmati keadaan sehat dan afiat, serta telah mendapatkan derajat yang tinggi. Namun ironisnya, manusia masih sering memperlihatkan keluhan lantaran tidak menikmati kesehatan dan kesegaran karena beberapa faktor, atau karena telah menyia-nyiakan nikmat tersebut yang disebabkan oleh kesalahan ikhtiyar, atau salah penggunaan, atau karena tidak mampu mendapatkannya, kemudian ia melontarkan sebuah ungkapan yang seolah-olah mengkritik Rububiyah Ilahi, “Aduh! Apa yang telah kuperbuat sehingga aku mengalami semua ini?” | |||
Maka ketahuilah bahwa kondisi tersebut adalah penyakit maknawi dan musibah besar, lebih besar dari penyakit fisik dan lebih besar dari musibah yang dialaminya. Dengan sikap tersebut (mengeluh), ia justru menambah derita sakitnya laksana orang yang berkelahi dengan tangan yang terluka. | |||
Namun orang yang berakal akan selalu mengamalkan ayat suci yang berbunyi :“Yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah, mereka mengucapkan: sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali.” (QS. al-Baqarah [2]: 156).Akhirnya ia menyerahkan semua urusannya kepada Allah dengan penuh kesabaran sampai penyakit tersebut selesai melaksanakan tugasnya. | Namun orang yang berakal akan selalu mengamalkan ayat suci yang berbunyi :“Yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah, mereka mengucapkan: sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali.” (QS. al-Baqarah [2]: 156).Akhirnya ia menyerahkan semua urusannya kepada Allah dengan penuh kesabaran sampai penyakit tersebut selesai melaksanakan tugasnya. |
düzenleme