77.975
düzenleme
("Karena itulah, al-Qur’an yang mengumpulkan seluruh hakikat cemerlang dan tak terhingga tidak membutuhkan fantasi syair. Selain itu, yang menyebabkan al-Qur’an bersih dari syair adalah karena di samping memiliki susunan yang sangat rapi dan sempurna serta memaparkan berbagai keteraturan kreasi Ilahi yang terdapat di alam, al-Qur’an juga tidak mengikuti tatanan tertentu. Setiap ayatnya yang bersinar tidak terkungkung oleh pola tertentu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Karenanya ia ibarat sentral bagi sebagian besar ayat dan saudara kandungnya. Hubungan antar berbagai ayat yang memiliki keterpautan makna menggambar- kan satu wilayah yang luas. Seakan-akan setiap ayat yang mandiriyang tidak terikat dengan pola wazan—memiliki mata dan wajah yang dapat melihat kepada sebagian besar ayat lainnya.Maka dari itu, tidak aneh jika kita menemukan ribuan “al-Qur’an” dalam al-Qur’an di mana seolah-olah ia memberikan sebu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
20. satır: | 20. satır: | ||
Karena itulah, al-Qur’an yang mengumpulkan seluruh hakikat cemerlang dan tak terhingga tidak membutuhkan fantasi syair. Selain itu, yang menyebabkan al-Qur’an bersih dari syair adalah karena di samping memiliki susunan yang sangat rapi dan sempurna serta memaparkan berbagai keteraturan kreasi Ilahi yang terdapat di alam, al-Qur’an juga tidak mengikuti tatanan tertentu. Setiap ayatnya yang bersinar tidak terkungkung oleh pola tertentu. | Karena itulah, al-Qur’an yang mengumpulkan seluruh hakikat cemerlang dan tak terhingga tidak membutuhkan fantasi syair. Selain itu, yang menyebabkan al-Qur’an bersih dari syair adalah karena di samping memiliki susunan yang sangat rapi dan sempurna serta memaparkan berbagai keteraturan kreasi Ilahi yang terdapat di alam, al-Qur’an juga tidak mengikuti tatanan tertentu. Setiap ayatnya yang bersinar tidak terkungkung oleh pola tertentu. | ||
Karenanya ia ibarat sentral bagi sebagian besar ayat dan saudara kandungnya. Hubungan antar berbagai ayat yang memiliki keterpautan makna menggambar- kan satu wilayah yang luas. Seakan-akan setiap ayat yang mandiriyang tidak terikat dengan pola wazan—memiliki mata dan wajah yang dapat melihat kepada sebagian besar ayat lainnya.Maka dari itu, tidak aneh jika kita menemukan ribuan “al-Qur’an” dalam al-Qur’an di mana seolah-olah ia memberikan sebuah al-Qur’an kepada setiap aliran. Misalnya, surat al-Ikhlas. Ia berisi kekayaan ilmu tauhid yang sangat berlimpah, mengandung tiga puluh enam “surah al- Ikhlas”, serta terdiri dari enam susunan kalimat yang saling terkait satu dengan yang lain. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam “Kalimat Kedua Puluh Lima”. Ya, ketidakteraturan yang secarah lahiriah tampak pada bintang-gemintang di langit menjadikan setiap bintang tidak terikat dan menjadi seperti pusat bagi sebagian besar bintang dalam wilayah yang melingkupinya. Garis-garis hubungan dan relasinya membentang ke setiap bintang untuk menunjukkan adanya berbagai hubungan samar antar seluruh entitas. Seolah-olah setiap bintang—sebagaimana bin- tang ayat al-Qur’an—memiliki mata dan wajah yang dapat melihat ke seluruh bintang lainnya. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme