İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Engkau dapat melihat bagaimana surah-surah di atas meng- ingatkan berbagai transformasi besar dan perbuatan Ilahi yang menakjubkan dengan cara yang mencengangkan kalbu, mengejutkan akal dan membuatnya terheran-heran. Hanya saja, ketika manusia melihat kondisi yang sama pada musim gugur dan musim semi pasti ia dapat menerimanya dengan sangat mudah. Karena penafsiran atas ketiga surah di atas cukup panjang, kami akan mengambil satu kalimat saja sebagai con..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Al-Qur’an kadang kala juga menyebutkan sejumlah perbuatan ukhrawi dalam bentuk yang membangkitkan kesadaran akan sejumlah kesamaannya di dunia agar ia tidak diingkari dan tidak dianggap mustahil. Sebagai contoh:“Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, apabila gunung-gunung dihancurkan, apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan), apabila binatang-binatang liar dikum- pulkan, apabila lautan dijadikan meluap,..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Engkau dapat melihat bagaimana surah-surah di atas meng- ingatkan berbagai transformasi besar dan perbuatan Ilahi yang menakjubkan dengan cara yang mencengangkan kalbu, mengejutkan akal dan membuatnya terheran-heran. Hanya saja, ketika manusia melihat kondisi yang sama pada musim gugur dan musim semi pasti ia dapat menerimanya dengan sangat mudah. Karena penafsiran atas ketiga surah di atas cukup panjang, kami akan mengambil satu kalimat saja sebagai con..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
894. satır: 894. satır:
“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, apabila lautan dijadikan meluap, apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya...” (QS. al-Infithâr [82]: 1-5).“Apabila langit terbelah, patuh kepada Tuhannya dan sudah semestinya langit itu patuh. Apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, serta patuh kepada Tuhannya, di mana sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)...” (QS. al-Insyiqâq [84]: 1-5).
“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, apabila lautan dijadikan meluap, apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya...” (QS. al-Infithâr [82]: 1-5).“Apabila langit terbelah, patuh kepada Tuhannya dan sudah semestinya langit itu patuh. Apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, serta patuh kepada Tuhannya, di mana sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)...” (QS. al-Insyiqâq [84]: 1-5).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Engkau dapat melihat bagaimana surah-surah di atas meng- ingatkan berbagai transformasi besar dan perbuatan Ilahi yang menakjubkan dengan cara yang mencengangkan kalbu, mengejutkan akal dan membuatnya terheran-heran. Hanya saja, ketika manusia melihat kondisi yang sama pada musim gugur dan musim semi pasti ia dapat menerimanya dengan sangat mudah. Karena penafsiran atas ketiga surah di atas cukup panjang, kami akan mengambil satu kalimat saja sebagai contoh.Misalnya:“Apabila lembaran amal ditebarkan (diberikan).”Ayat tersebut bermakna bahwa pada hari kebangkitan nanti, semua amal manusia tertulis dalam satu lembaran catatan amal. Persoalan ini sangat menakjubkan. Sulit bagi akal untuk memahaminya. Namun, surah tersebut sebagaimana menjelaskan kondisi kebangkitan di musim semi serta pada berbagai tempat ia memiliki sejumlah contoh, maka model dari penebaran lembaran amal dan sejenisnya sangat jelas.  
İşte şu surelerde, kıyamet ve haşirdeki inkılabat-ı azîmeyi ve tasarrufat-ı rububiyeti öyle bir tarzda zikreder ki insan onların nazirelerini dünyada mesela, güzde, baharda gördüğü için kalbe dehşet verip akla sığmayan o inkılabatı kolayca kabul eder. Şu üç surenin meal-i icmalîsine işaret dahi pek uzun olur. Onun için bir tek kelimeyi numune olarak göstereceğiz. Mesela    اِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ    kelimesiyle ifade eder ki haşirde herkesin bütün a’mali bir sahife içinde yazılı olarak neşrediliyor. Şu mesele kendi kendine çok acib olduğundan akıl ona yol bulamaz. Fakat surenin işaret ettiği gibi haşr-i baharîde başka noktaların naziresi olduğu gibi şu neşr-i suhuf naziresi pek zâhirdir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">