İçeriğe atla

On Dokuzuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kesimpulannya, sikap berlebihan melahirkan perasaan tidak pernah cukup. Hal itu membuat seseorang enggan bekerja, menjadikannya malas, serta membuatnya selalu mengeluh dan menderita dalam hidup. Sebagai akibatnya, ia senantiasa merintih di bawah derita keluhan.(*<ref>*Ya, jika engkau menjumpai seorang yang berlebihan dan boros, engkau pasti akan mendengar banyak keluhan darinya. Meskipun kaya, pasti lisannya selalu mengeluh dan mengaduh. Sementara jika e..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("3. Ketamakan menodai keikhlasan dan merusak amal ukhrawi.Sebab, jika pada diri seorang mukmin yang bertakwa terdapat ketamakan, pastilah ia sangat berkeinginan untuk dihargai orang. Sementara siapa yang mengharap dan menantikan penghargaan orang, ia tidak akan mencapai tingkatan ikhlas yang sempurna. Akibat yang sangat penting ini hendaknya diperhatikan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kesimpulannya, sikap berlebihan melahirkan perasaan tidak pernah cukup. Hal itu membuat seseorang enggan bekerja, menjadikannya malas, serta membuatnya selalu mengeluh dan menderita dalam hidup. Sebagai akibatnya, ia senantiasa merintih di bawah derita keluhan.(*<ref>*Ya, jika engkau menjumpai seorang yang berlebihan dan boros, engkau pasti akan mendengar banyak keluhan darinya. Meskipun kaya, pasti lisannya selalu mengeluh dan mengaduh. Sementara jika e..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
152. satır: 152. satır:
3. Ketamakan menodai keikhlasan dan merusak amal ukhrawi.Sebab, jika pada diri seorang mukmin yang bertakwa terdapat ketamakan, pastilah ia sangat berkeinginan untuk dihargai orang. Sementara siapa yang mengharap dan menantikan penghargaan orang, ia tidak akan mencapai tingkatan ikhlas yang sempurna. Akibat yang sangat penting ini hendaknya diperhatikan.
3. Ketamakan menodai keikhlasan dan merusak amal ukhrawi.Sebab, jika pada diri seorang mukmin yang bertakwa terdapat ketamakan, pastilah ia sangat berkeinginan untuk dihargai orang. Sementara siapa yang mengharap dan menantikan penghargaan orang, ia tidak akan mencapai tingkatan ikhlas yang sempurna. Akibat yang sangat penting ini hendaknya diperhatikan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulannya, sikap berlebihan melahirkan perasaan tidak pernah cukup. Hal itu membuat seseorang enggan bekerja, menjadikannya malas, serta membuatnya selalu mengeluh dan menderita dalam hidup. Sebagai akibatnya, ia senantiasa merintih di bawah derita keluhan.(*<ref>*Ya, jika engkau menjumpai seorang yang berlebihan dan boros, engkau pasti akan mendengar banyak keluhan darinya. Meskipun kaya, pasti lisannya selalu mengeluh dan mengaduh. Sementara jika engkau menjumpai orang miskin yang qana’ah, engkau tidak akan mendengar keluhannya. Yang ada, hanyalah pujian dan rasa syukur kepada Allah Ta’ala.</ref>)Selain itu, sifat merasa tidak cukup akan merusak keikhlasan seseorang dan akan membuka peluang bagi sifat riya dan kepura-puraan yang pada tahap selanjutnya akan menghancurkan kemuliaannya dan menjerumuskannya pada sikap meminta-minta.
'''Elhasıl:''' İsraf, kanaatsizliği intac eder. Kanaatsizlik ise çalışmanın şevkini kırar, tembelliğe atar; hayatından şekva kapısını açar, mütemadiyen şekva ettirir. '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye-3:''' Evet, hangi müsrif ile görüşsen şekvalar işiteceksin. Ne kadar zengin olsa da yine dili şekva edecektir. En fakir fakat kanaatkâr bir adamla görüşsen şükür işiteceksin.</ref>)''' Hem ihlası kırar, riya kapısını açar. Hem izzetini kırar, dilencilik yolunu gösterir. İktisat ise kanaati intac eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">