İçeriğe atla

Sekizinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kemudian, perubahan mulut ular menjadi pintu kebun ada- lah simbol bahwa kubur merupakan penjara soliter yang sempit dan menyulitkan. Ia ibarat perut ular bagi kaum yang sesat dan pembang- kang. Akan tetapi, bagi kaum beriman dan kaum yang dekat dengan al-Qur’an, ia merupakan pintu yang terbuka, dari penjara dunia menu- ju kebun keabadian, dari medan ujian menuju taman surga, dan dari sulitnya hidup menuju kasih sayang Tuhan. Adapun berubahnya singa ya..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Buah-buahan yang terdapat di pohon itu adalah berbagai nikmat duniawi yang diciptakan oleh Tuhan Yang Mahamulia dan Pemurah guna menjadi daftar nikmat ukhrawi sekaligus pengingat atasnya kare- na memiliki kemiripan dengannya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kemudian, perubahan mulut ular menjadi pintu kebun ada- lah simbol bahwa kubur merupakan penjara soliter yang sempit dan menyulitkan. Ia ibarat perut ular bagi kaum yang sesat dan pembang- kang. Akan tetapi, bagi kaum beriman dan kaum yang dekat dengan al-Qur’an, ia merupakan pintu yang terbuka, dari penjara dunia menu- ju kebun keabadian, dari medan ujian menuju taman surga, dan dari sulitnya hidup menuju kasih sayang Tuhan. Adapun berubahnya singa ya..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
70. satır: 70. satır:
Selanjutnya, misteri yang ada merupakan rahasia hikmah pen- ciptaan yang hanya bisa terbuka dengan rahasia iman. Kuncinya berupa Allâhu lâ ilâha illa Huwal Hayy al-Qayyûm, yâ Allâh, dan lâ ilâha illallâh.  
Selanjutnya, misteri yang ada merupakan rahasia hikmah pen- ciptaan yang hanya bisa terbuka dengan rahasia iman. Kuncinya berupa Allâhu lâ ilâha illa Huwal Hayy al-Qayyûm, yâ Allâh, dan lâ ilâha illallâh.  


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian, perubahan mulut ular menjadi pintu kebun ada- lah simbol bahwa kubur merupakan penjara soliter yang sempit dan menyulitkan. Ia ibarat perut ular bagi kaum yang sesat dan pembang- kang. Akan tetapi, bagi kaum beriman dan kaum yang dekat dengan al-Qur’an, ia merupakan pintu yang terbuka, dari penjara dunia menu- ju kebun keabadian, dari medan ujian menuju taman surga, dan dari sulitnya hidup menuju kasih sayang Tuhan. Adapun berubahnya singa yang buas menjadi kuda yang jinak dan pelayan adalah petunjuk bah- wa kematian bagi kaum yang sesat merupakan perpisahan abadi—yang menyakitkan—dengan semua orang yang dicinta, serta kondisi keluar dari surga dunia yang palsu menuju penjara kubur. Sementara, bagi kaum yang mendapat petunjuk dan ahlul-Qur’an kematian merupa- kan perjalanan menuju alam lain, sarana untuk bertemu dengan para kekasih dan teman lama, media untuk masuk ke dalam tanah air haki- ki dan tempat kebahagiaan abadi, undangan untuk keluar dari penjara dunia menuju taman surga, serta penantian untuk mengambil upah pengabdian sebagai bentuk karunia dari Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kematian juga merupakan bentuk pembebasan dari tugas hidup serta pemberitahuan berakhirnya kewajiban ubudiyah.
Ve o ejderha ağzı bahçe kapısına inkılab etmesi ise işarettir ki kabir ehl-i dalalet ve tuğyan için vahşet ve nisyan içinde, zindan gibi sıkıntılı ve bir ejderha batnı gibi dar bir mezara açılan bir kapı olduğu halde, ehl-i Kur’an ve iman için zindan-ı dünyadan bostan-ı bekaya ve meydan-ı imtihandan ravza-i cinana ve zahmet-i hayattan rahmet-i Rahman’a açılan bir kapıdır. Ve o vahşi arslanın dahi munis bir hizmetkâra dönmesi ve musahhar bir at olması ise işarettir ki mevt, ehl-i dalalet için bütün mahbubatından elîm bir firak-ı ebedîdir. Hem kendi cennet-i kâzibe-i dünyeviyesinden ihraç ve vahşet ve yalnızlık içinde zindan-ı mezara idhal ve hapis olduğu halde, ehl-i hidayet ve ehl-i Kur’an için öteki âleme gitmiş eski dost ve ahbaplarına kavuşmaya vesiledir. Hem hakiki vatanlarına ve ebedî makam-ı saadetlerine girmeye vasıtadır. Hem zindan-ı dünyadan bostan-ı cinana bir davettir. Hem Rahman-ı Rahîm’in fazlından kendi hizmetine mukabil ahz-ı ücret etmeye bir nöbettir. Hem vazife-i hayat külfetinden bir terhistir. Hem ubudiyet ve imtihanın talim ve talimatından bir paydostur.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa seti- ap orang yang menjadikan kehidupan fana sebagai tujuannya, maka hidupnya akan tersiksa dan ia bakal masuk neraka, meskipun secara lahiriah ia tampak hidup dengan nyaman.  
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">