İçeriğe atla

On Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran [3]: 185)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
75. satır: 75. satır:
Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita.
Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Anggaplah di kampung ini (Barla) terdapat dua orang lelaki. Sembilan puluh sembilan persen sahabat orang pertama telah pergi ke Istanbul di mana di sana mereka hidup tenang dan bahagia. Semen- tara yang tersisa di sini hanya satu orang yang sebentar lagi juga akan menyusul mereka. Tentu orang ini sangat merindukan Istanbul. Bah- kan ia memikirkan dan selalu ingin berjumpa dengan para kekasihnya tersebut. Jika pada suatu saat ada yang berkata, “Ayo pergi ke sana!” ia pasti akan pergi dengan perasaan gembira.Adapun orang yang kedua telah ditinggalkan oleh sembilan puluh sembilan persen kekasihnya. Ia mengira sebagian mereka lenyap dan sebagian lagi tinggal di tempat yang tidak terlihat. Menurutnya, mereka telah binasa dan bercerai-berai. Maka, tentu saja orang malang ini dalam kondisi sakit kronis. Ia mencari pelipur lara bahkan dengan seorang pelancong sekalipun sebagai ganti dari mereka semua. Dengannya, ia ingin menutupi derita akibat perpisahan.
Mesela, şu karyede yani Barla’da iki adam bulunur. Birisinin yüzde doksan dokuz ahbabı İstanbul’a gitmişler, güzelce yaşıyorlar. Yalnız bir tek burada kalmış, o dahi oraya gidecek. Bunun için şu adam İstanbul’a müştaktır, orayı düşünür. Ahbaba kavuşmak ister. Ne vakit ona denilse “Oraya git!”, sevinip gülerek gider. İkinci adam ise yüzde doksan dokuz dostları buradan gitmişler. Bir kısmı mahvolmuşlar. Bir kısmı ne görür ne de görünür yerlere sokulmuşlar. Perişan olup gitmişler, zanneder. Şu bîçare adam ise bütün onlara bedel yalnız bir misafire ünsiyet edip teselli bulmak ister. Onunla o elîm âlâm-ı firakı kapamak ister.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri! Seluruh orang yang kau cintai, terutama sang kekasih Allah, Nabi x, mereka semua sekarang berada di penghujung alam kubur. Yang tersisa di sini hanya satu atau dua orang. Mereka pun sedang bersiap-siap pergi. Karena itu, jangan engkau memalingkan kepala karena takut mati dan cemas menghadapi kubur. Namun perhatikan kubur dan lihatlah lubangnya dengan penuh ketegaran. Perhatikan apa yang diminta. Lalu tersenyumlah di hadapan kematian dengan penuh kesatria. Lihat apa yang ia inginkan. Jangan sekali-kali lalai sehingga menjadi seperti orang kedua di atas!
Ey nefis! Başta Habibullah, bütün ahbabın kabrin öbür tarafındadırlar. Burada kalan bir iki tane ise onlar da gidiyorlar. '''Ölümden ürküp kabirden korkup başını çevirme. Merdane kabre bak; dinle, ne talep eder.''' '''Erkekçesine ölümün yüzüne gül; bak, ne ister.''' Sakın gafil olup ikinci adama benzeme.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">