82.698
düzenleme
("Diceritakan bahwa salah seorang tullabunnur yang tulus saat keluar dari penjara ia semakin dekat dengan Ustadz Said Nursi. Ia mulai sibuk dengan Risalah Nur dan berusaha menyebarkannya lebih daripada yang sebelumnya. Seakan-akan penjara yang menjadi tempat ia menerima berbagai macam siksaan telah menjadi sumber energi dan kekuatan baginya. Tali cemeti itu telah memberikan motivasi baginya untuk semangat berkhidmah kepada Risalah Nur dengan jujur dan hati..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ketika pengadilan Afiyon memutuskan menahan salah seorang tullabunnur sementara kepolisian tidak dapat menemukannya, murid itupun pada saat mengetahui putusan tadi, ia segera menyerahkan diri seraya berkata, “Bagaimana mungkin aku berada di luar, sementara guru dan saudara-saudaraku berada di dalam penjara?!”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
257. satır: | 257. satır: | ||
Ketika pengadilan Afiyon memutuskan menahan salah seorang tullabunnur sementara kepolisian tidak dapat menemukannya, murid itupun pada saat mengetahui putusan tadi, ia segera menyerahkan diri seraya berkata, “Bagaimana mungkin aku berada di luar, sementara guru dan saudara-saudaraku berada di dalam penjara?!” | Ketika pengadilan Afiyon memutuskan menahan salah seorang tullabunnur sementara kepolisian tidak dapat menemukannya, murid itupun pada saat mengetahui putusan tadi, ia segera menyerahkan diri seraya berkata, “Bagaimana mungkin aku berada di luar, sementara guru dan saudara-saudaraku berada di dalam penjara?!” | ||
Di penjara ini pula, aparat pernah keliru membebaskan salah seorang tullabunnur. Maka, orang tersebut berkata dalam hati, “Guru dan saudara-saudaraku masih di penjara. Sementara masih terdapat sejumlah Risalah Nur yang baru ditulis dan belum selesai kusalin.” Iapun berkata kepada kepala penjara, “Engkau harus membebaskanku setelah 40 hari. Masa hukumanku belum selesai.” Seketika sang kepala penjara itu menghitung kembali masa hukumannya. Ternyata benar seperti yang ia katakan. Maka, orang tersebut dikembalikan ke pen- jara. | |||
Saudara-saudaraku yang berpandangan tajam dan memiliki semangat pembelaan agama! | |||
Andai Ustadz Nursi mengetahui sejumlah informasi yang dikatakan tentangnya tentu beliau akan berkata, “Apa urusan diriku dengan semua ini. Mengapa mereka melakukannya? Ia tidak penting dan tidak bernilai bagi diriku. Nilainya terkandung pada Risalah Nur yang terpancar dari al-Qur’an al-Karim. Adapun diriku, tidaklah berarti.” | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme