İçeriğe atla

Dördüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada p..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Adapun golongan Syiah khilafah sepantasnya malu terhadap kalangan Ahlu Sunnah. Sebab, sebenarnya mereka telah merendahkan kedudukan Sayyidina Ali d dengan pengakuan mereka yang berlebihan dalam mencintainya dan memberikan gambaran yang buruk tentang akhlak Ali d. Mereka berkata, “Sayyidina Ali senantiasa mengikuti Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq meskipun keduanya salah. Ia selalu menjaga diri dari sesuatu yang ia takuti dari keduanya.” Sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada p..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
114. satır: 114. satır:
(Abu Bakar dan Umar) serta selalu bersikap riya terhadap keduanya dalam beramal. Demikianlah gambaran yang mereka berikan terhadap pahlawan Islam yang agung yang bergelar “Singa Allah” yang telah menjadi pemimpin bagi prajurit ash-Shiddiq dan telah menjadi menteri bagi keduanya. Menurutku, tindakan mereka yang telah menggambarkan Sayyidina Ali sebagai orang yang bersikap riya, takut, pura-pura cinta pada orang yang sebenarnya tak dicintainya, serta taat dan tunduk kepada dua tokoh yang berbuat salah selama lebih dari dua puluh tahun karena rasa takut, sama sekali bukanlah bagian dari cinta. Sayyidina Ali berlepas diri dari kecintaan yang semacam itu.
(Abu Bakar dan Umar) serta selalu bersikap riya terhadap keduanya dalam beramal. Demikianlah gambaran yang mereka berikan terhadap pahlawan Islam yang agung yang bergelar “Singa Allah” yang telah menjadi pemimpin bagi prajurit ash-Shiddiq dan telah menjadi menteri bagi keduanya. Menurutku, tindakan mereka yang telah menggambarkan Sayyidina Ali sebagai orang yang bersikap riya, takut, pura-pura cinta pada orang yang sebenarnya tak dicintainya, serta taat dan tunduk kepada dua tokoh yang berbuat salah selama lebih dari dua puluh tahun karena rasa takut, sama sekali bukanlah bagian dari cinta. Sayyidina Ali berlepas diri dari kecintaan yang semacam itu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada pemerintahan mereka.” Artinya, Ali d telah mengetahui bahwa mereka (Khulafa ar-Rasyidin) berada pada kebenaran. Ia juga mengakui kemuliaan mereka sehingga mau mengorbankan keberaniannya yang luar biasa karena cinta pada kebenaran.
İşte ehl-i hakkın mezhebi hiçbir cihetle Hazret-i Ali’yi (ra) tenkis etmez, -i ahlâk ile ittiham etmez. Öyle bir hârika-i şecaate korkaklık isnad etmez ve derler ki: “Hazret-i Ali (ra) Hulefa-i Raşidîn’i hak görmeseydi bir dakika tanımaz ve itaat etmezdi. Demek ki onları haklı ve râcih gördüğü için gayret ve şecaatini hakperestlik yoluna teslim etmiş.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">