82.698
düzenleme
("“Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran [3]: 185)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
75. satır: | 75. satır: | ||
Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita. | Wahai diri! Perhatikan perumpamaan ini dan renungkanlah bagaimana membatasi perhatian pada dunia mengubah nikmat menjadi derita. | ||
Anggaplah di kampung ini (Barla) terdapat dua orang lelaki. Sembilan puluh sembilan persen sahabat orang pertama telah pergi ke Istanbul di mana di sana mereka hidup tenang dan bahagia. Semen- tara yang tersisa di sini hanya satu orang yang sebentar lagi juga akan menyusul mereka. Tentu orang ini sangat merindukan Istanbul. Bah- kan ia memikirkan dan selalu ingin berjumpa dengan para kekasihnya tersebut. Jika pada suatu saat ada yang berkata, “Ayo pergi ke sana!” ia pasti akan pergi dengan perasaan gembira.Adapun orang yang kedua telah ditinggalkan oleh sembilan puluh sembilan persen kekasihnya. Ia mengira sebagian mereka lenyap dan sebagian lagi tinggal di tempat yang tidak terlihat. Menurutnya, mereka telah binasa dan bercerai-berai. Maka, tentu saja orang malang ini dalam kondisi sakit kronis. Ia mencari pelipur lara bahkan dengan seorang pelancong sekalipun sebagai ganti dari mereka semua. Dengannya, ia ingin menutupi derita akibat perpisahan. | |||
Wahai diri! Seluruh orang yang kau cintai, terutama sang kekasih Allah, Nabi x, mereka semua sekarang berada di penghujung alam kubur. Yang tersisa di sini hanya satu atau dua orang. Mereka pun sedang bersiap-siap pergi. Karena itu, jangan engkau memalingkan kepala karena takut mati dan cemas menghadapi kubur. Namun perhatikan kubur dan lihatlah lubangnya dengan penuh ketegaran. Perhatikan apa yang diminta. Lalu tersenyumlah di hadapan kematian dengan penuh kesatria. Lihat apa yang ia inginkan. Jangan sekali-kali lalai sehingga menjadi seperti orang kedua di atas! | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme